Tuesday, January 24, 2023

Best Practice Menerapkan Model pembelajaran PBL dengan Pendekatan Saintifik TPACK

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Pada penyusunan best practice kali ini dilaksanakan di :

Lokasi  : SMK Katolik Santo Mikael Surakarta

Penulis : Kristoforus Agastya Munis

Tanggal : 19 Januari 2023

Pada proses pembelajaran ini tujuan yang ingin dicapai adalah :

 

1.      Meningkatkan minat belajar peserta didik pada penerapan model pembelajaran Problem Based Learning materi menganalisis program CNC Bubut dengan CNC Simulator

2.      Meningkatkan hasil belaja peserta didi pada materi mengevaluasi hasil program CNC bubut dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan media berbasis Revolusi Industri 4.0

 

Best Practice yang dibagikan kali ini dengan metode STAR yaitu Situasi, Tantangan, Aksi dan Refleksi

A. Situasi

            Kondisi yang menjadi latar belakang masalah yang diangkat dan akan diselesaikan adalah yang pertama peserta didik mengalami kesulitan saat belajar program CNC, kemudian yang kedua prosentase peserta didik yang lulus uji kompetensi CNC rendah.

            Mengapa praktik baik ini perlu dan penting untuk dibagikan, pertma dari hasil pengamatan, identifikasi masalah, wawancara dengan rekan sejawat, kepala sekolah dan pakar yang membidangi tentang CNC yaitu Kepala Unit Produksi, ternyata peserta didik sekarang ini lebih tertarik untuk menggunakan perangkat multimedia simulator. Maka kiranya penting hal ini untuk di bagikan agar para guru yang mengampu mata pelajaran ini mendapatkan inspirasi dalam mengembangkan perangkat pembelajaran CNC dengan model Problem Base Learning dengan pendekatan Saintifik TPACK

            Sebagai guru saya harus berperan aktif menjadi fasilitator bagi peserta didik serta bertanggung jawab dengan pencapaian hasil belajar peserta didik yang saya ampu, untuk mencapai hal tesebut dibutuhkan pola pembelajaran yang efektif, menyenangkan melalui media media inovatif, interaktif dengan penerapan media berbasis RI 4.0 dengan harapan dan tujuan para peserta didik mudah dalam belajar dan menerapkan hasil belajar mereka.

 

B. Tantangan

Adapun tantangan tantangan yang saya hadapi dalam masalah yang diangkat antara lain, kecenderungan para peserta didik dalam menerapkan progran CNC yang tidak mengikuti prosedur, cenderung untuk menghafal saja tanpa memahamai maksud dari kode G CNC yang dipakai, beberapa peserta didik masih kesulitan saat menghitung sudut dan pitagoras, peserta didik sering kali melupakan pembelajaran yang sudah diperolehnya, karena keterbatasan waktu sehingga penjadwalan pembelajaran yang kurang merata yang pada saat itu terdampak pandemi, dan kontroler mesin CNC yang digunakan beraneka ragam.

            Dalam pelaksanaan praktik baik ini tentunya tidal lepas dari peran keterlibatan beberapa orang diantaranya adalah guru dan rekan sejawat yang saling memberikan masukan untuk menjadi lebih baik, Dosen dan Guru pamong yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan pada praktik baik ini, Peserta didik sebagai subyek utama pada praktik baik ini, Kepala sekolah yang memberikan kesempatan untuk melaksnakan praktik baik ini dan pakar dari kepala Unit Produksi yang memberikan masukan dan metode metode jitu dalam menguasai program CNC

 

C. Aksi

Supaya praktik baik ini berjalan baik maka perlu dibuat langkah - langkah strategis dalam penerapannya dalam tujuan agar peserta didik dengan mudah menguasai materi maka penulis menerapkan model pembelajaran Problem Based learning yang ditunjang dengan metode verbal exposition dan diskusi kelompok, serta memanfaatkan teknologi berbasis RI4.0 dalam menerapkan pemrograman CNC, selain itu disediakan pula tutorial dan pola dalam pemrograman sehingga peserta didik lebih mudah dalam belajar.

            Adapun proses penerapan model pembelajaran Problem Based learning yang dilakukan pada pendahuluan adalah melakukan mengkaitkan dengan pembelajaran yang lalu dan melakukan prestes, kemudian langkah kegiatan inti yang pertama adalah mengorientasi peserta didik pad amasalah dimana disajikan sebuah video kemudian para peserta didik diminta menganalisa masalah masalah yang terjadi pada video tersebut, pada fase berikutnya peserta didik di berikutnya peserta didik diminta membuat kelompok, kemudian fase selanjutnya diberikan persolaan yang harus mereka selesaikan, didiskusikan dicari masalah yang timbul dengan mengevaluasi program menggunakan simulator berbasis Android, dan diminta untuk mencari penyebab masalah dan cara penyelesaian masalahnya. Fase Selanjutnya peserta didik diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka, setelah seluruh kelompok memaparkan hasilnya peserta didik diminta membuat kesimpulan pembelajaran pada hari ini, pada akhir pembelajaran peserta didik mengerjakn post tes dan membuat refleksi pembelajaran, selanjutnya guru menyampaikan topik pembelajaran yang akan datang.

            Pada proses tersebut tentunya melibatkan banyak orang diantaranya Kepala sekolah yang memberikan ijin untuk melaksanakan praktik baik ini, peserta didik sebagai subyek utama, Dosen dan Guru Pamong yang selalu membimbing, rekan sejawat yang selalu memberi inspirasi dan motivasi serta kepala Unit Produksi yang memberikan ilmu ilmu baru.

            Agar proses praktik baik berjalan dengan baik tentunya membutuhkan sumber daya yang baik pula diantaranya adalah ketesediaan Modul Ajar yang lengkap dengan tutorial pembelajaran, Software aplikasi simulator, gawai berbasis android yang digunakan untuk menjalankan aplikasi, ruang kelas yang memadai dilengkapi dengan proyektor dan didukung dengan Learning Management System Google Classroom

 

D. Refleksi Hasil dan Dampak

            Dari hasil pelaksanaan praktik baik tersebut diharapkan berdampak dengan hasil pembelajaran peserta didik, dari yang penulis rangkum dampak dampak positif dari aksi terhadap langkah langkah yang dilaksanakan yaitu kemampuan peserta didik dalam menguasai program mesin CNC meningkat, minat peserta didik untuk belajar Program CNC meningkat, dan  Penerapan pendekatan siantifik TPACK berdampak peserta didiiklebih mudah dalam belajar program dan peserta didik sangat menguasai dengan mudah penggunaan aplikasi tersebut, sedangkan dari hasil pembelajaran peserta didik meningkat dilihat dari pencapaian kelulusan uji kompetensi yang meningkat.

            Dari dampak dan hasil yang didapatkan orang lain merespon dengan sangat baik akan proses yang dilakukan diantaranya guru dan rekan sejawat yang terispirasi untuk melakukan model yang sama, Dosen , Guru Pamong dan Kelapa sekolah yang memberikan respon positif, Kepala UP yang merasakan hasil peseta didik yang meningkat kemampuannya

Dari keberhasilan tersebut tentunya tidak terlepas dari faktor faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan strategi tersebut, diantaranya dari faktor sarana prasarana, motovasi dan minat dari peserta didik, kemampuan guru dalam menguasai pembelajaran dan pemilihan metode yang tepat

            Dari hasil pembelajaran tersebut diperoleh kesimpulan bahwa peserta didiklebih paham dalam membuat program CNC bila mengikuti prosedur dan dibimbing oleh guru dengan tutorial, pada proses diskusi antar peserta didik dapat saling mengasah dan memperkuat kemanpuan mereka, penerapan Model Pembelajaran PBL dengan membarikan job order produksi dapat memberi nilai tambah dalam belajar terutama pendekatan ke industri

demikian praktikbaik ini dilaksanakan,unutk keberlanjutannya pennulis akan melanjutkan proses pembelajaran dengan penerapan strategi tersebut untuk pembelajaran selanjutnya

terima kasih