Pages

Wednesday, May 6, 2015

mengoperasikan kepala pembagi frais / frais dividing head operation



Kepala pembagi standar memiliki ratio pasangan cacing adalah 1 : 40 dengan kata lain setiap tuas pemutar diputar 40 kali maka kepala akan berputar 1 putaran penuh (360°). Jika tuas pemutar pada gambar 1.3 diputar 1 kali maka kepala akan berputar 1/40 putaran (360/40) atau 9°. Inilah yang akan menjadi dasar pembagian tak langsung pada penggunaan kepala pembagi.

Seperti ditunjukan pada gambar 1.1 Pada kepala pembagi, kemiringan kepala dapat diatur dari -5° s/d 110°. Untuk mengatur kemiringan dengan cara mengendorkan baut pengunci sudut seperti ditunjukan pada gambar 1.2 dan gambar 1.4. Kemiringan ini diperlukan ketika membuat bevel gear (roda gigi payung)


Gambar 1.1 Tampak samping kiri kepala pembagi
 
Gambar 1.2 Tampak atas kepala pembagi

Gambar 1.3 tampak samping kanan kepala pembagi

 
Gambar 1.4 tampak depan kepala pembagi

Pembagian tak langsung.
Pembagian tak langsung didapatkan dari putaran poros cacing terhadap roda cacing yang dibantu oleh lubang-lubang keping pembagian pada poros cacing sebagai indeks. Pada kepala pembagi pembagian tak langsung diperoleh dari persamaan 1.1 berikut.


   ……………………………………(1.1)


Keterangan dari persamaan 1.1  :
Nz       = Jumlah putaran engkol / tuas pemutar.
i           = ratio pasangan cacing (40)
z          = jumlah pembagian (jumlah gigi pada roda gigi yang dibuat)

Keping pembagian yang dipergunakan pada kepala pembagi ini antara lain :
Keping 1 depan           = 24, 25, 28, 30, 34
Keping 1 belakang      = 37, 38, 39, 41, 42, 43
Keping 2 depan           = 46, 47, 49, 51, 53
Keping 2 belakang      = 54, 57, 58, 59, 62, 66

Contoh perhitungan putaran engkol :
Sebuah roda gigi lurus dengan jumlah gigi 32 akan dikerjakan dengan kepala pembagi dengan keping pembagi dengan lubang 24, 25, 28, 30, 34, maka jumlah putaran engkol yang digunakan adalah


Pada hasil perhitungan penyebut pada pecahan campuran di atas haruslah disamakan dengan lubang pembagian yang ada sehingga hasilnya menjadi :


Maka untuk melakukan pembagian sebanyak 32 sisi atau gigi, putaran engkol yang diperlukan untuk membuat 1 sisi atau gigi adalah 1 putaran ditambah 6 lubang pada keping berjumlah 24 lubang. Dan diulangi sebanyak 32 kali untuk dapat menghasilkan 32 sisi atau gigi.

Untuk menghitung pertambahan lubang pada keping pembagian dapat dilihat pada gambar 1.5 :

 
Gambar 1.5 Penghitungan jumlah lubang

Yaitu dihitung mulai dari 0 (nol), kemudian pembatas lubang diatur untuk membatasi dari 0-6 lubang sesuai dengan perhitungan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar setiap melakukan pengulangan pembagian tidak terjadi kesalahan perhitungan lubang. Contoh diatas pada gambar 1.5 adalah penambahan jumlah lubang sebanyak 17 lubang. 

Sumber  : Buku petunjuk roda gigi karangan Kristoforus A.M