Wednesday, August 14, 2013

Cutting Speed and Feed in machining metric unit / Kecepatan potong pemesinan



CUTTING SPEED

Definisi umum :
Cutting = pemotongan ; speed = kecepatan
Cutting speed = kecepatan pemotongan
Cutting speed dalam teknik pemesinan  bisa definisikan sebagai jarak tempuh pemotongan suatu alat potong terhadap benda kerja berbanding dengan waktu, baik dalam gerakan lurus atau gerakan melingkar. Biasanya cutting speed disimbolkan dengan notasi CS atau V (velocity), dengan satuan fpm (feet per menit) atau m/min (meter per menit).




Dapat Dirumuskan :

CS = S x 2L


Keterangan :
S = kecepatan langkah      (siklus/menit)
L = Panjang langkah                   (meter)


 
Dapat Dirumuskan :


Keterangan :
D = Diameter                            (meter)
n = kecepatan putaran      (putaran/menit)
CS = Cutting Speed          (meter/menit)
Cutting speed sangat penting dipahami dalam teknik pemesinan, karena dari cutting speed akan berpengaruh terhadap hasil pengerjaan, effisiensi waktu, keselamatan kerja dan umur dari alat potong.

Cutting speed yang terlalu pelan berakibat pemotongan akan menjadi lambat sehingga banyak waktu terbuang, disamping itu alat yang digunakan bisa rusak atau pecah.
Sebaliknya jika terlalu cepat alat yang digunakan akan cepat tumpul sehingga waktu terbuang untuk mengganti alat atau mengasah ulang.

Feed

Definisi umum :
Feed = umpan
Feeding = pengumpanan
Feeding dalam teknik pemesinan didefinisikan sebagai gerak pengumpanan/penyayatan yang di tempuh berbanding dengan waktu setiap satu siklus pemotongan, baik siklus gerak lurus atau siklus gerak melingkar. Biasanya disimbolkan dengan notasi f atau s, dengan satuan mm/putaran, mm/menit atau mm/langkah

x = sayatan per putaran(mm/putaran)    f = panjang sayatan per menit (mm/menit)
                                                               
                                      s = sayatan per langkah (mm/langkah)

Sama halnya dengan cutting speed, feeding juga penting untuk dipahami dalam teknik pemesinan walaupun cutting Speed dan feeding tidak berhubungan secara langsung. tetapi feeding juga akan berpengaruh pada kualitas permukaan, effisiensi waktu , keselamatan kerja dan umur dari alat potong
Feeding yang terlalu pelan hanya akan membuang waktu, alat potong akan berdecit/bergetar dan cepat tumpul karena terlalu lama bergesekan dengan benda kerja Sebaliknya feeding yang terlalu cepat akan berakibat rusaknya alat potong.
Oleh karena itu feeding harus disesuaikan dengan proses pengerjaannya, roughing atau finishing.


Cutting Speed and Feed in Milling Operation

Cutting speed dalam proses pengefraisan adalah kemampuan pisau frais memotong benda kerja dengan kecepatan yang dihitung dari perkalian panjang keliling dari diameter pisau frais dengan jumlah putaran dalam satu menit.

Faktor yang mempengaruhi Cutting Speed :
 .



 













Untuk menentukan cutting speed tidak bisa hanya berdasarkan salah satu faktor saja dan tidak ada rumusan yang pasti dalam menentukan cutting speed karena setiap material mempunyai karakteristik yang berbeda. Dalam penentuan cutting speed kebanyakan dilakukan secara empiris saja. Factor yang paling mendekati dalam penentuan cutting speed paling mudah dilihat dari tegangan tarik suatu material atau dengan melihat dua atau seluruh factor diatas. Misalnya material yang lunak, ulet dan teg. tarik tinggi mempunyai cutting speed yang lebih tinggi dari pada material yang lebih keras tetapi getas dan teg tariknya rendah.



Berikut adalah tabel cutting speed dari beberapa jenis material untuk alat potong HSS
Tabel 1. Kecepatan potong beberapa material


Perhitungan
Dari cutting speed maka putaran mesin dapat diperoleh dari :
Ket :
n = putaran spindle                          (putaran/menit)
D = Diameter pisau frais                   (meter)
CS = Cutting Speed                          (meter/menit)

Catatan :
Untuk pisau frais dari carbide CS = 2 x CS Cutter HSS
Untuk Twist Drill, NC drill dsb CS = 0.5 x CS Cutter HSS
Untuk Countersink, Reamer, counterbor, dsb CS = 0.25 x CS Cutter HSS
Untuk Boring head disesuaikan dengan material alat potong.
Feeding dalam proses pengefraisan adalah jarak penyayatan dalam satu menit yang di hitung dari besarnya sayatan pergigi (sz atau fz) dikalikan dengan jumlah mata potong dan dikalikan putaran pisau frais dalam satu menit.

Dirumuskan :
Ket :
s = feeding                            (mm/menit)
sz = sayatan per gigi     (mm/gigi)
z = jumlah gigi
n = putaran pisau frais  (putaran/menit)

Tabel 2.  sayatan pergigi dalam milimeter

Note : Harga tersebut diatas adalah maksimum

3 comments:

  1. Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.

    Oli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.

    Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
    Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.

    Mobile : 0813-1084-9918
    Whatsapp : 0813-1084-9918
    name : Tommy. K
    Email1 : tommy.transcal@gmail.com

    ReplyDelete
  2. apakah bisa diberikan sumber dari tulisan di atas? akan sangat membantu kami.

    ReplyDelete
  3. Bisa juga mampir ke sini :

    http://achmadarifin.com/perbedaan-cutting-speed-dan-feeding-speed

    ReplyDelete