Keselamatan
kerja :
1.
Gunakan
kacamata pelindung untuk melindungi mata dari percikan chip
2.
Gunakan
safety shoes untuk melindungi kaki dari jatuhnya benda kerja atau benda berat
lainnya
3.
Jangan
menggunakan sarung tangan kain, perhiasan tangan, kalung dsb karena berisiko
terkait dengan bagian mesin yang berputar
4.
Gunakan
pakaian kerja yang sesuai jangan terlalu besar, berisiko terkait bagian-bagian
mesin.
5.
Rambut
dicukur pendek.
6.
Hidupkan
spindle dengan posisi alat potong jauh dari benda kerja.
7.
Jangan
mengukur atau membersihkan chip ketika spindle masih berputar.
8.
Sebelum
melakukan pengukuran pastikan aman dan spindle berhenti berputar.
9.
Kenali
mesin anda dengan baik, selalu cek bagian-bagian mesin yang rawan menimbulkan
kecelakaan sebelum memulai proses.
10. Jangan pernah menyentuh bagian mesin
yang masih berputar.
11. Jangan membersihkan chip dengan
tangan.
12. Gunakan peralatan yang tepat.
Alat
potong :
1. Pisau
frais jari / end mill cutter.
-
Mempunyai
gagang silindris ataupun konus dengan diameter sisi potong 0.25 – 63 mm
-
Cutter
roughing mempunyai alur-alur pada sisi potong bagian samping dan chamfer pada
bagian ujung sisi potong muka
-
Cutter
finishing tidak beralur dan sisi potong muka lancip.
-
Pemasangan
dengan collet adaptor atau quick change arbor untuk gagang silindris
-
Pemasangan
dengan sleeve adaptor untuk gagang konus.
- egunaan
:
a.
Digunakan
untuk penyayatan muka ataupun samping
b.
Pembuatan
alur (sesuai dengan diameter cutter)
c. Pembuatan
step dan bidang miring
d.
Pembuatan
radius dalam sesuai dengan jari-jari cutter
e.
Sebagai
boring tool
2. Pisau
frais keong / shell end mill
-
Mempunyai
lubang yang digunakan untuk dipasang pada stub arbor, dengan diameter lubang
mulai dari 16, 22, 27 dan 32 mm
-
Diameter cutter mulai dari 30 – 160mm
- Cutter roughing mempunyai alur-alur
pada sisi potong bagian samping dan chamfer pada bagian ujung sisi potong muka
-
Cutter
finishing tidak beralur dan sisi potong muka lancip.
-
Kegunaan
:
a.
Digunakan
untuk penyayatan muka ataupun samping
b.
Pembuatan
alur (sesuai dengan diameter cutter)
c.
Pembuatan
step dan bidang miring
d.
Pembuatan
radius dalam sesuai dengan jari-jari cutter
e.
Sebagai
boring tool
3. Pisau
muka / face mill
-
Mempunyai
lubang seperti shell end mill.
-
Diameter
cutter diatas 63 mm
-
Tidak
mempunyai sisi potong samping.
-
Ujung
sisi potong berbentuk chamfer.
-
Kegunaan
:
Membuat
bidang rata /bidang miring yang luas.
4. Pisau frais jari 2 mata potong / end
mill 2 lips
-
Bentuk
sama dengan endmill pada umumnya
-
Panjang
sisi potong muka tidak sama
-
Pada
umumnya finishing
- Diameter
cutter mulai 0.25 – 30
-
Kegunaan
:
Membuat
lubang tanpa membuat lubang awalan
Memperbaiki
lubang yang salah.
Sebagai
boring tool
5. Pisau
frais sudut / angle cutter
-
Satu sudut / single angle
a. Dovetail
cutter
Bergagang
silindris maupun berlubang seperti shell end mill
Sudut pembentukan 45, 50, 55, 60, 75
Kegunaan :
Pembuatan alur ekor burung pada
bagian-bagian mesin
b. Reverse dovetail / cutter chamfer
Bergagang silindris maupun berlubang
seperti shell end mill
Sudut pembentukan 45, 60, 75
Kegunaan :
Membuat bidang miring dengan sudut
istimewa (chamfer)
- Dua
sudut / double angle
a. Prisma
cutter.
berlubang seperti shell end mill
Sudut pembentukan 45-45, 45-60, 30-60
dsb.
Kegunaan :
Membuat alur V
Membuat alur helic pada pembuatan
cutter
b. Pisau
frais jari 2 sudut / double angle end mill
Bergagang silindris maupun konus
Sudut pembentukan bervariasi
Digolongkan sebagai special tool
Kegunaan :
Membuat sudut yang sulit dikerjakan.
6. Pisau
profil / profil cutter
-
Endmill Ballnose / pisau radius jari
Bergagang silindris atau konus
Umumnya dua mata potong
Kegunaan :
a.
Membuat
alur radius
b.
Membuat
radius di bagian pojok.
-
Convex radius / radius dalam
berlubang seperti shell end mill
Bermata potong banyak seperti disc
cutter.
Kegunaan :
Membuat
alur radius
Membuat
radius di bagian pojok.
-
Corner radius / radius pinggir
Bergagang silindris atau konus
Berbentuk mirip dengan counter sink
Pembentukan
radius bagian pinggir benda kerja
-
Concave radius / radius luar
Berlubang seperti shell end mill
Bermata potong banyak seperti disc
cutter.
Kegunaan :
Pembentukan
radius luar setengah lingkaran
-
Gear module cutter / pisau modul roda
gigi
Berlubang seperti shell end mill
Bermata potong banyak seperti disc
cutter.
Kegunaan :
Pembentukan alur-alur roda gigi lurus maupun helic
-
Gear module end mill cutter / pisau
jari modul roda gigi
Bergagang silindris atau konus
Berbentuk mirip dengan counter sink
Kegunaan :
Pembentukan alur-alur roda gigi lurus maupun helic
-
T-Slot Cutter
Bergagang silindris / konus
Kegunaan :
Pembuatan alur T
Pembuatan alur pasak (woodruff)
- Disc Cutter
Berlubang seperti shell end mill
Berbentuk piringan bergerigi
Kegunaan
Membuat alur
- Circular
saw / sliting saw
Berlubang seperti shel end mill
Mirip dengan disc cutter dengan
gerigi yg lebih banyak
Lebih tipis dari disc cutter
Kegunaan
Membuat alut tipis dan dalam
Memotong benda kerja
7. Horizontal
milling cutter
a. Plain
mill cutter / slab mill cutter / pisau mantel
Bentuk sama dengan shell end mill
Tidak mempunyai sisi potong bagian
muka
Kegunaan :
Membuat bidang rata
Membuat bidang miring
Membuat step
METODE PENYAYATAN :
Pada teknik pemesinan Frais terdapat 2 metode penyayatan yaitu :
1. Metode konvensional.
Adalah metode penyayatan dimana chip / beram hasil penyayatan terbentuk dari bidang kecil ke besar. sering juga disebut penyayatan berlawanan arah yaitu pergerakan ujung sisi potong yang mengenai benda kerja berlawanan arah dengan arah gerakan benda kerja.
Keunggulan :
Secara umum digunakan pada mesin milling konvensional terutama untuk mesin yang mempunyai backslash/ spelng pada sumbu eretannya
Dapat digunakan untuk menyayat benda kerja dari besi tuang
Kekurangan :
Alat potong lebih mudah aus karena setiap penyayatan selalu menggesek benda kerja
Dibutuhkan pencekaman yang kuat (pada horizontal frais)
Hasil penyayatan lebih kasar jika pisau frais sudah aus
Kerja penyayatan lebih berat
2. Metode Climbing
Adalah metode penyayatan dimana chip /beram yang terbentuk dari bidang besar ke kecil, sering juga disebut penyayatan searah yaitu pergerakan ujung sisipotong yang mengenai benda kerja searah dengan pergerakan benda kerja.
METODE PENYAYATAN :
Pada teknik pemesinan Frais terdapat 2 metode penyayatan yaitu :
1. Metode konvensional.
Adalah metode penyayatan dimana chip / beram hasil penyayatan terbentuk dari bidang kecil ke besar. sering juga disebut penyayatan berlawanan arah yaitu pergerakan ujung sisi potong yang mengenai benda kerja berlawanan arah dengan arah gerakan benda kerja.
Keunggulan :
Secara umum digunakan pada mesin milling konvensional terutama untuk mesin yang mempunyai backslash/ spelng pada sumbu eretannya
Dapat digunakan untuk menyayat benda kerja dari besi tuang
Alat potong lebih mudah aus karena setiap penyayatan selalu menggesek benda kerja
Dibutuhkan pencekaman yang kuat (pada horizontal frais)
Hasil penyayatan lebih kasar jika pisau frais sudah aus
Kerja penyayatan lebih berat
2. Metode Climbing
Adalah metode penyayatan dimana chip /beram yang terbentuk dari bidang besar ke kecil, sering juga disebut penyayatan searah yaitu pergerakan ujung sisipotong yang mengenai benda kerja searah dengan pergerakan benda kerja.
Keunggulan
:
Pisau
frais tidak mudah tumpul pada mesin frais cnc (mesin dengan tanpa backlash / spelng)
Tidak
memerlukan pencekaman yang begitu kuat (pada horizontal frais)
Hasil
penyayatan lebih halus
Kerja
penyayatan lebih ringan
Chip
tidak mudah menenpel pada pisau frais
Kekurangan
:
Tidak
bisa digunakan pada mesin yang mempunyai spelng / backslash
Tidak
bisa digunakan untuk menyayat besi tuang pada mesin konvensional
yang dimaksud dengan sudut potong itu seperti apa..?
ReplyDeleteyang dimaksud bagian mana ya? kalo sudut sisi potong itu untuk profil bersudut, kalau sudut potong berhubungan dengan geometri sudut bebas dan sudut garuk alat potong
Deletemas mau nanya fungsi dari end mill itu sendiri buat apa ya? terus maksud dari end mill 4 apa ya?
ReplyDeletefungsi end mill ada di halaman ini, endmill 4 maksudnya 4 mata potong
Deletemohon bantuannya untuk menghaluskan permukaan baja dengan ukuran panjang 50 cm lebar 30 cm menggunakan cutter jenis apa ya dan perhitungannya bagaimana?
ReplyDeletepakai face mill/pisau muka, diameter minimal yang 125mm, kalau perhitungan bisa melihat disini
Deletehttp://machiningtool.blogspot.co.id/2014/10/parameter-dan-perhitungan-kecepatan.html
ingin bertanya, geometri sudut prisma cutter berapa saja ya? baik itu rake angle, clearance maupun cutting angle? mohon bantuannya.. matur nuwun
ReplyDeleteSudut disc cutter nya brapa aja ??
ReplyDeleteSiip mantap
ReplyDeleteKami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.
ReplyDeleteOli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.
Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.
Mobile : 0813-1084-9918
Whatsapp : 0813-1084-9918
name : Tommy. K
Email1 : tommy.transcal@gmail.com
Mohon bantuanya,bagaimana metode pembuatan alur dengan menggunakan angle cutter
ReplyDelete