A. Perhitungan Alur Helik / spiral .
Dari gambar A.1 ditunjukkan perbedaan
dari alur helik dan alur lurus, alur helik sendiri mempunyai pengertian adalah
sebuah bidang yang melilit suatu poros secara melingkar memanjang mengikuti
panjang poros dengan panjang spiral tertentu. Alur Helik / spiral pada mesing
milling dapat dikerjakan dari kerjasama pergerakan sumbu memanjang (sumbu X)
dengan putaran kepala pembagi secara otomatis. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara menghubungkan poros sumbu X mesin dan poros kepala pembagi melalui roda
gigi perantara seperti di tunjukkan pada gambar A.2.
Gambar A.1 Alur spiral dan lurus
Gambar A.2
Pemasangan roda gigi perantara dan roda gigi
pengganti
Pasangan
roda gigi perantara ini akan menentukan kemiringan, sudut atau panjang dari
helik yang akan dibuat. Untuk mendapatkan kemiringan atau sudut helik yang kita
inginkan maka diperlukan perhitungan untuk mendapatkan pasangan roda gigi yang
tepat.
Perhitungan
panjang spiral atau kisar dari helik dapat ditunjukkan dari gambar A.3 dan
persamaan P.1 berikut ini
Dari
gambar 1.9 diatas jika sebuah Persegi panjang ABCD dengan alur diagonal AD digulung
maka akan membentuk sebuah tabung berdiiameter D yang ber-alur helik. Sehingga
jika sudut β diketahui dan diameter benda kerja diketahui maka untuk mendapatkan
P (kisar) dapat menggunakan persamaan 1.2 yaitu persamaan segitiga dengan
metode trigonometri sebagai berikut :
…………………………………..(P.1)
Dimana
P adalah kisar yang digunakan untuk mencari pasangan roda gigi perantara yang
dapat dicari dari tabel roda gigi perantara.
Jika
dalam pembuatan alur helik diketahui panjang kisar P dan diameternya D maka untuk mencari besarnya kemiringan sudut
β adalah :
…………………..……………..(P2)
Sudut
β diperlukan ketika dalam pembuatan alur / roda gigi menggunakan pisau
berbentuk piringan (disc) maka kemiringan kepala spindle harus mengikuti
kemiringan sudut β tersebut seperti contoh pada gambar 1.10a. Apa bila
menggunakan pisau jenis jari (end mill) kemiringan spindle tidak perlu
mengikuti kemiringan sudut β seperti contoh gambar A.4
Gambar A.5 pengefraisan helical gear dengan
end mill modul cutter
Contoh 1 perhitungan alur helik untuk menentukan roda gigi pengganti :
Sebuah
roda gigi miring dengan diameter kepala (Dk) 80 mm dan kemiringan helik (β) 15°
maka hitunglah panjang kisar untuk menentukan pasangan roda gigi perantara.
Pada
tabel roda gigi perantara nilai yang mendekati perhitungan
diatas adalah 933,33 mm dimana pasangan roda giginya
A
= 40 C = 30
B
= 70 D = 100
B.
Perhitungan
Roda gigi helik
Pada
dasarnya dimensi pada rodagigi helik hampir sama dengan roda gigi lurus. Yang
membedakan adalah pada roda gigi helik ada dua macam modul yang di gunakan
yaitu modul normal (mn) yang parallel dengan kemiringan gigi, dan modul muka
(mv) yang diukur dari sisi muka roda gigi. Dan terdapat juga Jumlah gigi
bayangan (Zv) yang digunakan untuk
menentukan nomor pisau frais modul. Berikut pada gambar B.1 ditunjukkan
geometri dari roda gigi helik
Persamaan yang
dipakai untuk menghitung roda gigi helik adalah :
Mn = modul normal
....................................................................................
1.3a
Mv = modul muka = mn/cos β ……………………………………. 1.3b
Pn = Pitch normal = mn. p ……………………………………….. 1.3c
Pv = Pitch muka = mv. p …………………………………..…… 1.3d
Dp = Diameter Pitch = mv . z ……………………………………..… 1.3e
Dk = Diameter Kepala = Dp + 2mn = mv.z + 2mn ………… 1.3f
Df = Diameter kaki = Dp – 2,33mn = mv.z – 2,33mn .……... 1.3g
hf = 1,167mn ……………………………………………………………. 1.3h
hk = mn ………………………………………………………..………… 1.3i
h = hk + hf = mn + 1,167mn ………………………………....…… 1.3j .
Mv = modul muka = mn/cos β ……………………………………. 1.3b
Pn = Pitch normal = mn. p ……………………………………….. 1.3c
Pv = Pitch muka = mv. p …………………………………..…… 1.3d
Dp = Diameter Pitch = mv . z ……………………………………..… 1.3e
Dk = Diameter Kepala = Dp + 2mn = mv.z + 2mn ………… 1.3f
Df = Diameter kaki = Dp – 2,33mn = mv.z – 2,33mn .……... 1.3g
hf = 1,167mn ……………………………………………………………. 1.3h
hk = mn ………………………………………………………..………… 1.3i
h = hk + hf = mn + 1,167mn ………………………………....…… 1.3j .
Roda
gigi helik yang berpasangan pada gambar B.2 membutuhkan sudut kemiringan yang
berbeda arah satu sama lain supaya dapat bekerja sama.
Gambar B.2 pasangan roda gigi helik
sangat membantu .itu tabel absolute yah pak?apakan kisar ulir pada meja mesin berpengaruh pada hasil pengefraisan ataukah tidak?
ReplyDeleteya tabel tsb diatas untuk kisar ulir 4 mm. kalau misalkan beda bisa diatasi dengan mengkonversi dulu dgn pasangan gigi perantara agar 1 putaran rodagigi A dgn meja mesin seolah-olah = 4 mm. misal untuk kisar 3 mm maka dapat dipasangkan dulu roda gigi perantara dgn ratio diperlambat 3:4 jadi kalau digerakkan sepanjang 4 mm roda gigi A tetap berputar 1 putaran (skema lihat gambar A.2)
ReplyDeleteOhya pak trimaksih atas pencerahannya.biar tambah ilmu .pekerjan saya dibidang permesinan.untuk buat gigi heliks masih kesulitan karna biasanya pake rumu turunan.agak rumit
Deletepak
ReplyDeletesiiip pak dapat menambah pengetahuan kepada banyak orang, klo boleh tau no hp atau wa nya pak untuk shering ilmu yang lain terimakasih
ReplyDeleteterima aksih Pak. WA 08562826569
Deleteterimakasih pak kristo
DeletePak apa yang di maksud dr/dn Dan lm/ln dalam perhitungan gigi helix??
ReplyDeletewah saya kurang paham apa yang saudara maksudkan. kalau saudara menggunakan perumusan lain mohon disampaikan juga rumus lengkapnya..
Deletedr= driver ato penggerak
Deletedn = driven ato yang digerakan
sama mas, waktu smk saya pakai dr dn juga, itu buat mesin frais bukan mesin hobing. dan harus tau kisar mesinya juga
DeleteKalau yang di ketahui hanya Modul dan Jumlah giginya saja bagai menentukan sudut dan Diameternya pak
ReplyDeletePa apakah ada perhitungan buat roda gigi rack miring?
ReplyDeletesangat membantu..terima kasih master.��
ReplyDeleteAPA yang dimaksub dengan tg?
ReplyDeletetg = tangen bapak
DeleteDmn les roda gigi y??
ReplyDeleteSepong
ReplyDelete